

Dengan semangat kebersamaan, masyarakat Minangkabau mampu mempertahankan keberadaan Tari Piring sebagai identitas dan warisan budayanya hingga masa kini. Oleh karena itu, sampai saat ini Tari Piring semakin melekat dengan kehidupan sosial masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat maupun di daerah perantauan. Melalui pertunjukan Tari Piring, masyarakat luar dapat memahami orang Minangkabau dan budayanya. Tari Piring dapat berperan sebagai cerminan dari corak kehidupan sosial budaya masyara- kat Minangkabau.

Sebagai jati diri masyarakat Minangkabau, Tari Piring mampu mengungkapkan sikap dan prilaku serta karakteristik orang Minangkabau. Tari Piring merupakan warisan budaya tradisional masyarakat Minangkabau yang digunakan dan dilestarikan oleh masyarakat Minangkabau dalam kehidupannya sehingga menjadi identitas budaya Minangkabau. Popularitas Tari Piring sebagai Identitas Budaya MinangkabauĪBSTRAK  Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan keberadaan Tari Piring sebagai identitas bu- daya masyarakat Minangkabau, baik yang berada di daerah asal maupun di daerah peran- tauan. Zahir : / portugali keelest tõlkinud Anneli Tuulik, : Pilgrim Group, 2005 Kaus, Jan. Ragam gerak tari  yang digunakan sangat bervariasi terdiri dari gerak simbolis, gerak realis (sehari-hari dan beberapa menyesuaikan dengan karakter tokoh yang ada. Komposisi musikal, lagu kerakyatan, Ilir-ilir,  Elo-elo Gandrung Kemakmuran dan Guyub Rukun Makaryo hingga langgam Rahina adalah Musik yang mengirinya Kata kunci  karya kolosal, tari rakyat, hari tari. Struktur sajian terdiri dari bagian awal, tengah, klimaks dan penutup.

Ide garap tari kolosal kerakyatan diangkat dari legenda Ki Joko Bandung. Hasil penelitian menunjukkan karya kolosal tari Bandungrejo merupakan kulminasi dari beberapa karya yang ada menjadi sebuah karya yang besar. Penelitian menggunakan pendekatan sosiologi seni yang beranggapan bahwa karya seni merupakan ekspresi kelompok masyarakat. Pengolahan data dilakukan dengan teknik trianggulasi.

Metode penelitian yang digunakan meliputi pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Tujuan penelitian karya kolosal tari Bandungrejo dalam Hari Tari Dunia ke-9 di ISI Surakarta adalah untuk mendeskripsikan perkembangan kreativitas seni yang ada di masyarakat. Karya Kolosal Tari Bandungrejo dalam Rangka Hari Tari Dunia di Surakarta Tallinna klubis Privé üritusel "Defected in the House" Ameerika diskor ja produtsent DJ Karizma 9. märtsil Tallinnas Von Krahlis (kaasa teeb ans. Siim Nestor soovitab : Zahir / Siim NestorĪnsambli Zahir debüütalbumi "Green Means Go" esitluskontserdist 8.  Kata kunci: Tari Manyakok, Tari Turun mandi, Tari Podang Parisai, Budaya Melayu Tari Podang Perisai memiliki empat ragam gerak. Tari Podang Perisai merupakan simbol kepahlawanan dalam mempertahankan daerah dari serangan musuh. Tari Turun mandi memiliki lima ragam gerak. Tari Turun mandi merupakan ta- rian ritual yang berhubungan dengan kelahiran seorang anak. Tari Manyakok merupakan cerminan budaya menangkap ikan yang memiliki simbol-simbol berkaitan dengan budaya masyarakatnya yang terdiri atas tujuh ragam gerak. Ketiga tari tradisi- onal hidup dan berkembang dilatarbelakangi oleh budaya masyarakat setempat. Tiga bentuk tari tradisi- onal tersebut adalah Tari Manyakok, Tari Turun mandi, dan Tari Podang Perisai. Tari Manyakok, Tari Turun Mandi, dan Tari Podang Perisai sebagai Ekspresi Budaya Masyarakat Melayu Riauĭirectory of Open Access Journals (Sweden)ĪBSTRAK  Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang nilai-nilai budaya masyarakat Melayu me- lalui tiga tari tradisional di Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau.
